Thursday, March 5, 2020

Manusia dan Kebudayaan


Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan Kebudayaan tidak mungkin bisa lepas dari masing-masing, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sedangakan kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadangkala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan. Untuk mengerti keterkaitan dari manusia dan kebudayaan kita harus bisa mendifinisikan manusia dan kebudayaan.

·        Manusia

o   Definisi

Manusia  dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
·    Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
·     Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
·    Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan      bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
·   Dalam sosiologi Manusia sebagai makhluk sosial merupakan mahkluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain.

Dan masih banyak lagi, pengertian manusia sangatlah variatif tergantung dengan pandangan ilmu yang mempelajari dan mendefinisikan “manusia” tersebut.

·        Hakekat manusia

Mencari pengertian hakikat manusia merupakan tugas metafisika, lebih spesifik lagi adalah tugas antropologi (filsafat antropologi). Filsafat antropologi berupaya mengungkapkan konsep atau gagasan-gagasan yang sifatnya mendasar tentang manusia, berupaya menemukan karakteristik yang sifatnya mendasar tentang manusia, berupaya menemukan karakteristik yang secara prinsipil (bukan gradual) membedakan manusia dari makhluk lainnya. Antara lain berkenaan dengan: (1) asal-usul keberadaan manusia, yang mempertanyakan apakah beradanya manusia di dunia ini hanya kebetulan saja sebagai hasil evolusi atau hasil ciptaan Tuhan?; (2) struktur metafisika manusia, apakah yang esensial dari manusia itu badannya atau jiwanya atau badan dan jiwa; (3) berbagai karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia, antara lain berkenaan dengan individualitas, sosialitas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan “prinsip adanya” (principe de’etre) manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang “sesuatu yang olehnya” manusia memiliki karakteristik khas yang memiliki sesuatu martabat khusus” (Louis Leahy, 1985). Aspek-aspek hakikat manusia, antara lain berkenaan dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai makhluk Tuhan), struktur metafisikanya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-ruh), serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila, dan sebagai makhluk beragama).
·        Kebudayaan bangsa timur

Manusia mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat dua pembagian wilayah, yaitu : Barat  dan Timur.

Bagaimana suatu budaya dan kepribadian suatu daerah tentunya akan sangat terkait dengan bagaimana seseorang menjalani hidupnya di daerah tersebut, dan tentunya salah satu faktor besar bagaimana seorang manusia menjalani hidupnya adalah agamanya masing-masing. Bangsa timur sebagian besarnya memeluk agama dan kepercayaan seperti Hindu, Buddha, Jainism, Shenism, Taoism, Kristen, dan Islam.

Bangsa timur dikenal dengan budaya-budaya dan adat istiadat yang tradisonal dan diturunkan secata turun temurun, seperti tarian-tarian, baju, upacara adat dan masih banyak lagi. Bangsa timur juga dikenal dengan kuatnya kepercayaan mereka dengan ideologi dan adat keistiadatan yang diturunkan dari generasi ke generasi dan tidak mudah bagi mereka untuk meninggalkan ideologi dan adat keistiadatan mereka.

Berlaku ramah dan menghargai serta hormat kepada yang lebih tua juga merupakan kebudayaan di daerah Timur. Orang tua di pandang sebagai orang yang lebih bijak dan mampu memimpin karena hal- hal dan pengalaman yang mereka miliki lebih banyak dari pada yang berbeda dengan yang lebih muda. Tiap negara masing-masing memiliki khas masing-masing bagaimana yang muda menghormati yang lebih tua sebagai contohnya seperti Indonesia dengan mencium tangan orang yang lebih tua, India dengan membungkuk menyentuh kaki dengan tangan terhadap orang yang lebih tua, Jepang dengan membungkukan badan dan kepala 30 derajat (Ojigi) dan masih banyak lagi.

Orang-orang timur juga dikenal dengan keramahan dan tingginya toleransi antar sesama karna banyaknya perbedaan-perbedaan budaya di bangsa timur. Saling membantu, gotong royong, ramah, menyapa, menghargai merupakan hal-hal yang khas dengan bangsa timuer.

·        Kebudayaan

o   Definisi

Kebudayaan berasal dari kata budaya, sedangkan budaya adalah bentuk jamak dari kata budidaya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta buddayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultuur, dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :

1.  E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.    R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsure pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
3.  Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.

 o   Unsur-unsur

Adanya perbedaan wujud kebudayaan antara satu budaya dengan budaya lain , disebabkan karena dalam masyarakat terdiri atas berbagai unsure, baik yang besar maupun yang kecil yang membentuk satu kesatuan. Ada banyak pendapat tentang unsure-unsur yang membentuk suatu kebudayaan.

Melville J. Herskovits, unsur-unsur kebudayaan terdiri atas sebagai berikut :
 a.    alat-alat teknologi
 b.   system ekonomi
 c.    keluarga
 d.   kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski, menyebutkan unsur-unsur kebudayaan, sebagai berikut :
 a.   system norma-norma yang memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya
  b.  organisasi ekonomi
  c.  alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga adalah lembiga pendidikan yang utama
  d. organisasi kekuatan

C. Kluckhohn, berpendapat bahwa terdapat tujuh unsure kebudayaan yang bersifat universal (cultural universal), artinya ketujuh unsure ini dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa di dunia, yaitu:
  a.  system religi
  b.  system pengetahuan
  c.   system matapencaharian hidup
  d.  system peralatan hidup atau teknologi
  e.   organisasi kemasyarakatan
  f.   bahasa 
  g.  kesenian

    Tiap-tiap unsur kebudayaan itu dapat diperinci menjadi unsur-unsurnya yang lebih kecil hingga beberapa kali. Dengan metode Raplh Linton pemerincian dapat dilakukan hingga empat kali. Karena serupa dengan kebudayaan dalam keseluruhan, setiap unsur kebudayaan universal itu juga mempunyai tiga wujud, yaitu wujud sistem budaya, wujud sistem sosial, dan wujud kebudayaan fisik sehingga pemerincian dari ketujuh unsur tersebut masing-masing harus juga dilakukan mengenai ketiga wujud tersebut. Wujud system budaya dari unsur kebudayaan universal berupa adat dan pada tahap pertamanya adat dapat diperinci lagi menjadi beberapa kompleks budaya. Kompleks budaya dapat diperinci lagi menjadi menjadi tema budaya. Akhirnya pada tahap ketiga tiap tema budaya dapat diperinci dalam gagasan.

o   Perubahan Budaya
Berubahnya suatu budaya bisa disebabkan banyak hal, pada umumnya suatu budaya akan berubah disebabkan oleh hal hal seperti:

·       Unsur Sistem Teknologi
Manusia tidak dapat menutup diri dari kemajuan teknologi karena teknologi sendiri bermaksud memudahkan manusia. Keajuan teknologi berkembang seiring dengan meningkatnya pengetahuan manusia. Perkembangan teknologi dapat dilihat dari periodisasi zaman, yaitu zaman batu, zaman perunggu, zaman besi, dan kini disebut zaman moderen. Dengan demikian teknologi kecendrungan berubah seiring perkembangan akal dan pengetahuan manusia.
·        Unsur Pengetahuan
Sistem pengetahuan manusia mengalami perubahan menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bertujuan agar manusia lebih mengetahui dan mendalami segi kehidupan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan terus berkembang sesuai dengan perkembangan dan tingkat keingintahuan manusia.


·        Keterkaitan Manusia dan Kebudayaan

   Manusia dilahirkan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, karena manusia diberikan akal, sehingga dengan akalnya manusia dapat memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak pernah berhenti, hal ini menuntut manusia untuk terus berfikir bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan memenuhi kebutuhan hidup inilah akhirnya melahirkan berbagai cipta dan karya manusia, atau apa yang kita kenal kebudayaan. Jadi pada dasarnya manusia menciptakan kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena itu manusia disebut sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, bahkan disadari tatau tidak kadangkala manusia merusak kebudayaan yang telah diciptakannya itu.

    Hasil Cipta dan karya manusia antara lain melahirkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama membantu mempermudah manusia serta dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :
1.    Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya.
2.   Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia, termasuk memenuhi  kebutuhan hidupnya..
4.     Pembeda manusia dan binatang.
5.     Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6.  Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7.    Sebagai modal dasar pembangunan.

Dengan demikian, manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia Hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan juga memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya. Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, untuk menaklukan berbagai macam kekuatan yang harus dihadapi manusia dan masyarakat seperti kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spiritual maupun materil. Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.
     Dalam kaitannya untuk memenuhi segala macam kebutuhan dan tindakan untuk melindungi diri dari lingkungan alam, pada taraf permulaan manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak didalam batas-batas untuk melindungi dirinya, namun dengan akal pikirannya manusia terus berusaha. Sehingga semakin hari pemikiran manusia semakin berkembang dan masyarakat semakin kompleks, kemudian lahirlah taraf kebudayaannya lebih tinggi. Hasil karya tersebut yaitu teknologi yang memberikan kemungkinan yang luas untuk memanfaatkan hasil alam bahkan menguasai alam.


No comments:

Post a Comment